Dalam pemrograman terdapat konsep functional decomposition, penguraian fungsional. Maksudnya, program utama yang selama ini terdiri hanya satu buah fungsi, yaitu main, akan diuraikan menjadi beberapa bagian sesuai dengan tugas yang spesifik. Bagian itulah yang disebut dengan fungsi. Fungsi dalam bahasa Java lebih dikenal dengan istilah method.
Secara umum struktur sebuah fungsi tersusun dari header fungsi dan badan fungsi. Pada header fungsi terdapat tipe fungsi, nama fungsi, dan parameter/ argumen fungsi. Sedangkan pada badan fungsi akan berisi source code untuk menjelaskan proses yang dilakukan dalam fungsi. Berikut contoh programnya. Semoga bermanfaat :)
public class luas_persegi {
static int p, l, luas;
static Scanner sc = new Scanner(System.in);
// fungsi dengan keluaran integer dan memiliki parameter
static int hitung_luas(int panjang, int lebar)
{
int luas = panjang * lebar;
return luas;
}
static void input() //fungsi dengan keluaran jenis void
{
System.out.print("Panjang = ");
p = sc.nextInt();
System.out.print("Lebar = ");
l = sc.nextInt();
}
public static void main(String args[])
{
input(); //pemanggilan fungsi jenis void
// pemanggilan fungsi dengan parameternya
System.out.println("Luas persegi = " + hitung_luas(p,l));
}
}
Contoh Program Java: Perulangan Bersarang
Perulangan bersarang atau biasa disebut nested loop merupakan bentuk perulangan dimana terjadi perulangan dalam perulangan. Sampai berapa level? Tergantung kebutuhan masalah yang hendak dipecahkan. Untuk komputasi 3 dimensi bisa melibatkan 3 level atau bahkan lebih banyak lagi.
Salah satu contoh program nested loop yang sering dijadikan contoh pembahasan adalah pembuatan segitiga angka, dengan berbagai variasi urutannya. Misalkan saja :
(1)
12345
1234
123
12
1
(2)
55555
4444
333
22
1
(3)
1
12
123
1234
12345
dst.
Berikut ini adalah contoh source code untuk membuat tampilan seperti yang nomer (3) di atas. Kunci untuk menguasai teknik ini adalah dengan memperhatikan betul-betul variabel nilai awal, pengecekan kondisi dan perubahan nilai counter dalam tiap-tiap level perulangan serta pemilihan nilai variabel mana yang akan ditampilkan. Sedikit saja perubahan (misal i++ menjadi i--) akan memberikan hasil yang sangat berbeda.
public class nested_loop {
public static void main(String[] args) {
int i,j;
for (i=1; i<=5; i++)
{
for (j=1; j<=i; j++)
{
System.out.print(j);
}
System.out.println();
}
}
}
Salah satu contoh program nested loop yang sering dijadikan contoh pembahasan adalah pembuatan segitiga angka, dengan berbagai variasi urutannya. Misalkan saja :
(1)
12345
1234
123
12
1
(2)
55555
4444
333
22
1
(3)
1
12
123
1234
12345
dst.
Berikut ini adalah contoh source code untuk membuat tampilan seperti yang nomer (3) di atas. Kunci untuk menguasai teknik ini adalah dengan memperhatikan betul-betul variabel nilai awal, pengecekan kondisi dan perubahan nilai counter dalam tiap-tiap level perulangan serta pemilihan nilai variabel mana yang akan ditampilkan. Sedikit saja perubahan (misal i++ menjadi i--) akan memberikan hasil yang sangat berbeda.
public class nested_loop {
public static void main(String[] args) {
int i,j;
for (i=1; i<=5; i++)
{
for (j=1; j<=i; j++)
{
System.out.print(j);
}
System.out.println();
}
}
}
Contoh Program Java: Percabangan Switch-Case
Perintah percabangan switch-case biasanya digunakan untuk pembuatan menu program. Apa itu menu program? Contoh paling sederhananya adalah ketika kita menggunakan mesin ATM. Setelah sukses memasukkan PIN akan muncul deretan menu di kanan dan kiri layar monitor. Pilihan-pilihan itulah yang kita maksud dengan menu program.
Struktur perintah switch-case adalah sbb:
[inisialisasi variabel]
switch (variabel)
{
case label1: statemen_1; break;
case label2: statemen_2; break;
case label3: statemen_3; break;
default: statemen_4; break;
}
Jika isi variabel adalah label1 maka yang akan dieksekusi adalah statemen 1 saja. Jika isi variabel adalah label3 maka yang akan dijalankan oleh program adalah statemen 3. Dan jika tidak ada label yang sesuai dengan isi variabel maka akan dijalankan perintah yang ada di bagian default, yaitu statemen 4. Contohnya adalah berikut ini:
import java.util.Scanner;
public class Main {
public static void main(String[] args) {
int pilihan;
Scanner sc = new Scanner (System.in);
System.out.println("Menu:");
System.out.println("1. Seleksi Lulus");
System.out.print("2. Soto\n3. Sate\nPilihan Anda : ");
pilihan = sc.nextInt();
switch(pilihan)
{
case 1:
int nilai;
System.out.print("Masukkan nilai : ");
nilai = sc.nextInt();
if (nilai >=70)
System.out.println("LULUS");
else if ((nilai == 0))
System.out.println("GAGAL");
break;
case 2: System.out.println("Soto Ayam"); break;
case 3: System.out.println("Sate Kambing"); break;
default: System.out.println("Menu tidak ada"); break;
}
System.out.println("Terima kasih");
}
}
Struktur perintah switch-case adalah sbb:
[inisialisasi variabel]
switch (variabel)
{
case label1: statemen_1; break;
case label2: statemen_2; break;
case label3: statemen_3; break;
default: statemen_4; break;
}
Jika isi variabel adalah label1 maka yang akan dieksekusi adalah statemen 1 saja. Jika isi variabel adalah label3 maka yang akan dijalankan oleh program adalah statemen 3. Dan jika tidak ada label yang sesuai dengan isi variabel maka akan dijalankan perintah yang ada di bagian default, yaitu statemen 4. Contohnya adalah berikut ini:
import java.util.Scanner;
public class Main {
public static void main(String[] args) {
int pilihan;
Scanner sc = new Scanner (System.in);
System.out.println("Menu:");
System.out.println("1. Seleksi Lulus");
System.out.print("2. Soto\n3. Sate\nPilihan Anda : ");
pilihan = sc.nextInt();
switch(pilihan)
{
case 1:
int nilai;
System.out.print("Masukkan nilai : ");
nilai = sc.nextInt();
if (nilai >=70)
System.out.println("LULUS");
else if ((nilai == 0))
System.out.println("GAGAL");
break;
case 2: System.out.println("Soto Ayam"); break;
case 3: System.out.println("Sate Kambing"); break;
default: System.out.println("Menu tidak ada"); break;
}
System.out.println("Terima kasih");
}
}
Contoh Program Java: Percabangan If-Else
Salah satu perintah percabangan dalam bahasa Java adalah perintah IF-ELSE. Struktur perintah ini adalah sbb:
if (kondisi logika_1)
statemen_1
else if (kondisi logika_2)
statemen_2
else
statemen_3
Jika pengecekan kondisi logika 1 bernilai TRUE maka statemen_1 yang akan dikerjakan, namun jika FALSE akan dilanjutkan ke pengecekan kondisi logika 2 (jika ada), dan seterusnya sampai ditemukan perintah else tanpa kondisi logika, sebagai pintu masuk dijalankannya statemen 3. Bentuk di atas bisa jadi disederhanakan menjadi bentuk if saja tanpa else atau bentuk if dan else tanpa else if (hanya ada 2 kemungkinan).
Contoh programnya adalah sbb:
import java.util.Scanner;
public class Main {
public static void main(String[] args) {
int data;
Scanner sc = new Scanner(System.in);
System.out.print("Masukkan data : ");
data = sc.nextInt();
if (data > 60)
System.out.println("Cukup");
else if (data > 40)
System.out.println("Kurang");
else
System.out.println("Sangat Kurang");
}
}
if (kondisi logika_1)
statemen_1
else if (kondisi logika_2)
statemen_2
else
statemen_3
Jika pengecekan kondisi logika 1 bernilai TRUE maka statemen_1 yang akan dikerjakan, namun jika FALSE akan dilanjutkan ke pengecekan kondisi logika 2 (jika ada), dan seterusnya sampai ditemukan perintah else tanpa kondisi logika, sebagai pintu masuk dijalankannya statemen 3. Bentuk di atas bisa jadi disederhanakan menjadi bentuk if saja tanpa else atau bentuk if dan else tanpa else if (hanya ada 2 kemungkinan).
Contoh programnya adalah sbb:
import java.util.Scanner;
public class Main {
public static void main(String[] args) {
int data;
Scanner sc = new Scanner(System.in);
System.out.print("Masukkan data : ");
data = sc.nextInt();
if (data > 60)
System.out.println("Cukup");
else if (data > 40)
System.out.println("Kurang");
else
System.out.println("Sangat Kurang");
}
}
Seri Pemrograman: Sequential Programming
Pemrograman sekuensial merupakan dasar/ inti dari pemrograman. Konsep pemrograman ini adalah top down, berawal dari atas sampai akhirnya paling bawah. Dalam paradigma pemrograman prosedural, modular maupun object oriented, konsep sekuensial tetap digunakan.
Compiler bahasa pemrograman mengubah (menerjemahkan) teks source code menjadi program .exe yang siap dijalankan. Proses kompilasi dilakukan dari baris source code yang paling atas hingga paling bawah. Itulah kenapa sebabnya penyertaan file library/ header (dan biasanya juga deklarasi variabel) selalu ditaruh di bagian awal source code. Misal (dalam bahasa Java) perintah import java.util.* mempunyai makna bahwa source di bagian setelahnya akan ada penggunaan perintah/ atribut/ class yang dimiliki oleh package java.util. Sehingga ketika kompilasi mencapai baris tersebut, compiler sudah siap untuk menerjemahkan karena sudah diberitahu sebelumnya oleh baris statemen import di bagian awal.
Pola pemrograman sekuensial sangatlah sederhana. Biasanya berupa alur input data dilanjutkan segmen pemrosesan data dan diakhiri dengan output informasi yang dihasilkan. Contohnya program menghitung luas lingkaran. Diawali dengan permintaan input nilai jari-jari dari user, kemudian akan dihitung luasnya oleh program yang dibuat menggunakan rumus phi kali jari-jari kuadrat. Dan akhirnya hasil perhitungan luas diinformasikan kembali ke user melalui perintah output.
Semoga bermanfaat :)
Compiler bahasa pemrograman mengubah (menerjemahkan) teks source code menjadi program .exe yang siap dijalankan. Proses kompilasi dilakukan dari baris source code yang paling atas hingga paling bawah. Itulah kenapa sebabnya penyertaan file library/ header (dan biasanya juga deklarasi variabel) selalu ditaruh di bagian awal source code. Misal (dalam bahasa Java) perintah import java.util.* mempunyai makna bahwa source di bagian setelahnya akan ada penggunaan perintah/ atribut/ class yang dimiliki oleh package java.util. Sehingga ketika kompilasi mencapai baris tersebut, compiler sudah siap untuk menerjemahkan karena sudah diberitahu sebelumnya oleh baris statemen import di bagian awal.
Pola pemrograman sekuensial sangatlah sederhana. Biasanya berupa alur input data dilanjutkan segmen pemrosesan data dan diakhiri dengan output informasi yang dihasilkan. Contohnya program menghitung luas lingkaran. Diawali dengan permintaan input nilai jari-jari dari user, kemudian akan dihitung luasnya oleh program yang dibuat menggunakan rumus phi kali jari-jari kuadrat. Dan akhirnya hasil perhitungan luas diinformasikan kembali ke user melalui perintah output.
Semoga bermanfaat :)
Subscribe to:
Posts (Atom)