Perintah percabangan switch-case biasanya digunakan untuk pembuatan menu program. Apa itu menu program? Contoh paling sederhananya adalah ketika kita menggunakan mesin ATM. Setelah sukses memasukkan PIN akan muncul deretan menu di kanan dan kiri layar monitor. Pilihan-pilihan itulah yang kita maksud dengan menu program.
Struktur perintah switch-case adalah sbb:
[inisialisasi variabel]
switch (variabel)
{
case label1: statemen_1; break;
case label2: statemen_2; break;
case label3: statemen_3; break;
default: statemen_4; break;
}
Jika isi variabel adalah label1 maka yang akan dieksekusi adalah statemen 1 saja. Jika isi variabel adalah label3 maka yang akan dijalankan oleh program adalah statemen 3. Dan jika tidak ada label yang sesuai dengan isi variabel maka akan dijalankan perintah yang ada di bagian default, yaitu statemen 4. Contohnya adalah berikut ini:
import java.util.Scanner;
public class Main {
public static void main(String[] args) {
int pilihan;
Scanner sc = new Scanner (System.in);
System.out.println("Menu:");
System.out.println("1. Seleksi Lulus");
System.out.print("2. Soto\n3. Sate\nPilihan Anda : ");
pilihan = sc.nextInt();
switch(pilihan)
{
case 1:
int nilai;
System.out.print("Masukkan nilai : ");
nilai = sc.nextInt();
if (nilai >=70)
System.out.println("LULUS");
else if ((nilai == 0))
System.out.println("GAGAL");
break;
case 2: System.out.println("Soto Ayam"); break;
case 3: System.out.println("Sate Kambing"); break;
default: System.out.println("Menu tidak ada"); break;
}
System.out.println("Terima kasih");
}
}
Contoh Program Java: Percabangan If-Else
Salah satu perintah percabangan dalam bahasa Java adalah perintah IF-ELSE. Struktur perintah ini adalah sbb:
if (kondisi logika_1)
statemen_1
else if (kondisi logika_2)
statemen_2
else
statemen_3
Jika pengecekan kondisi logika 1 bernilai TRUE maka statemen_1 yang akan dikerjakan, namun jika FALSE akan dilanjutkan ke pengecekan kondisi logika 2 (jika ada), dan seterusnya sampai ditemukan perintah else tanpa kondisi logika, sebagai pintu masuk dijalankannya statemen 3. Bentuk di atas bisa jadi disederhanakan menjadi bentuk if saja tanpa else atau bentuk if dan else tanpa else if (hanya ada 2 kemungkinan).
Contoh programnya adalah sbb:
import java.util.Scanner;
public class Main {
public static void main(String[] args) {
int data;
Scanner sc = new Scanner(System.in);
System.out.print("Masukkan data : ");
data = sc.nextInt();
if (data > 60)
System.out.println("Cukup");
else if (data > 40)
System.out.println("Kurang");
else
System.out.println("Sangat Kurang");
}
}
if (kondisi logika_1)
statemen_1
else if (kondisi logika_2)
statemen_2
else
statemen_3
Jika pengecekan kondisi logika 1 bernilai TRUE maka statemen_1 yang akan dikerjakan, namun jika FALSE akan dilanjutkan ke pengecekan kondisi logika 2 (jika ada), dan seterusnya sampai ditemukan perintah else tanpa kondisi logika, sebagai pintu masuk dijalankannya statemen 3. Bentuk di atas bisa jadi disederhanakan menjadi bentuk if saja tanpa else atau bentuk if dan else tanpa else if (hanya ada 2 kemungkinan).
Contoh programnya adalah sbb:
import java.util.Scanner;
public class Main {
public static void main(String[] args) {
int data;
Scanner sc = new Scanner(System.in);
System.out.print("Masukkan data : ");
data = sc.nextInt();
if (data > 60)
System.out.println("Cukup");
else if (data > 40)
System.out.println("Kurang");
else
System.out.println("Sangat Kurang");
}
}
Seri Pemrograman: Sequential Programming
Pemrograman sekuensial merupakan dasar/ inti dari pemrograman. Konsep pemrograman ini adalah top down, berawal dari atas sampai akhirnya paling bawah. Dalam paradigma pemrograman prosedural, modular maupun object oriented, konsep sekuensial tetap digunakan.
Compiler bahasa pemrograman mengubah (menerjemahkan) teks source code menjadi program .exe yang siap dijalankan. Proses kompilasi dilakukan dari baris source code yang paling atas hingga paling bawah. Itulah kenapa sebabnya penyertaan file library/ header (dan biasanya juga deklarasi variabel) selalu ditaruh di bagian awal source code. Misal (dalam bahasa Java) perintah import java.util.* mempunyai makna bahwa source di bagian setelahnya akan ada penggunaan perintah/ atribut/ class yang dimiliki oleh package java.util. Sehingga ketika kompilasi mencapai baris tersebut, compiler sudah siap untuk menerjemahkan karena sudah diberitahu sebelumnya oleh baris statemen import di bagian awal.
Pola pemrograman sekuensial sangatlah sederhana. Biasanya berupa alur input data dilanjutkan segmen pemrosesan data dan diakhiri dengan output informasi yang dihasilkan. Contohnya program menghitung luas lingkaran. Diawali dengan permintaan input nilai jari-jari dari user, kemudian akan dihitung luasnya oleh program yang dibuat menggunakan rumus phi kali jari-jari kuadrat. Dan akhirnya hasil perhitungan luas diinformasikan kembali ke user melalui perintah output.
Semoga bermanfaat :)
Compiler bahasa pemrograman mengubah (menerjemahkan) teks source code menjadi program .exe yang siap dijalankan. Proses kompilasi dilakukan dari baris source code yang paling atas hingga paling bawah. Itulah kenapa sebabnya penyertaan file library/ header (dan biasanya juga deklarasi variabel) selalu ditaruh di bagian awal source code. Misal (dalam bahasa Java) perintah import java.util.* mempunyai makna bahwa source di bagian setelahnya akan ada penggunaan perintah/ atribut/ class yang dimiliki oleh package java.util. Sehingga ketika kompilasi mencapai baris tersebut, compiler sudah siap untuk menerjemahkan karena sudah diberitahu sebelumnya oleh baris statemen import di bagian awal.
Pola pemrograman sekuensial sangatlah sederhana. Biasanya berupa alur input data dilanjutkan segmen pemrosesan data dan diakhiri dengan output informasi yang dihasilkan. Contohnya program menghitung luas lingkaran. Diawali dengan permintaan input nilai jari-jari dari user, kemudian akan dihitung luasnya oleh program yang dibuat menggunakan rumus phi kali jari-jari kuadrat. Dan akhirnya hasil perhitungan luas diinformasikan kembali ke user melalui perintah output.
Semoga bermanfaat :)
Seri Pemrograman: Tipe Data dan Variabel
Pada umumnya di dalam sebuah program akan terjadi pengolahan data (input) menjadi informasi (output). Program menerima masukan dari pengguna kemudian diolah untuk selanjutnya ditampilkan kembali kepada pengguna. Misalnya program menghitung luas persegi. Pengguna diminta memasukkan data panjang dan lebar. Dan setelah di-OK atau di-Enter muncullah luas yang merupakan hasil perkalian antara panjang dengan lebar.
Sebagai bagian dari sebuah sistem komputer, program memanfaatkan memori komputer untuk digunakan sebagai tempat penyimpanan baik data maupun informasi. Data yang dimasukkan oleh pengguna melalui keyboard akan dibaca oleh program dan kemudian disimpan di memori (RAM). Pun halnya informasi hasil pengolahan juga bisa disimpan terlebih dulu di memori untuk selanjutnya baru ditampilkan ke layar monitor komputer.
Untuk mengatur penggunaan memori (sebagai penyimpanan data) oleh program digunakanlah konsep tipe data dan variabel. Memori komputer ibarat sebuah rak lemari yang sedemikian tinggi dengan sejumlah slot kecil penyusunnya yang tertata rapi, berurutan dari bawah ke atas. Ada slot yang lebarnya besar, ada pula yang kecil. Konsekuensinya, besar kecil ukuran menentukan besar kecil isi yang bisa dimasukkan ke dalam slot tersebut. Masing-masing slot diberi label yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Tujuannya untuk memudahkan pengaksesan dan tidak terjadi pengisian oleh data lain.
Paragraf di atas merupakan gambaran tentang manajemen memori sederhana. Jika rak adalah memori maka slot adalah segmen memori. Besar kecilnya ukuran slot menandakan jenis tipe data. Misal ada tipe data integer dengan ukuran 2 byte, tipe data float 4 byte dan tipe data char memiliki besar 1 byte. Sedangkan label pada slot adalah analogi nama variabel dalam pemrograman. Sehingga biasanya dalam sebuah program diawali dengan penulisan nama-nama variabel yang akan dipakai beserta jenis tipe datanya. Ini biasanya dikenal dengan istilah deklarasi variabel, yang akan diterjemahkan oleh compiler sebagai langkah untuk menyiapkan/ booking memori sebelum digunakan/ diproses lebih lanjut oleh program.
Semoga bermanfaat :)
Sebagai bagian dari sebuah sistem komputer, program memanfaatkan memori komputer untuk digunakan sebagai tempat penyimpanan baik data maupun informasi. Data yang dimasukkan oleh pengguna melalui keyboard akan dibaca oleh program dan kemudian disimpan di memori (RAM). Pun halnya informasi hasil pengolahan juga bisa disimpan terlebih dulu di memori untuk selanjutnya baru ditampilkan ke layar monitor komputer.
Untuk mengatur penggunaan memori (sebagai penyimpanan data) oleh program digunakanlah konsep tipe data dan variabel. Memori komputer ibarat sebuah rak lemari yang sedemikian tinggi dengan sejumlah slot kecil penyusunnya yang tertata rapi, berurutan dari bawah ke atas. Ada slot yang lebarnya besar, ada pula yang kecil. Konsekuensinya, besar kecil ukuran menentukan besar kecil isi yang bisa dimasukkan ke dalam slot tersebut. Masing-masing slot diberi label yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Tujuannya untuk memudahkan pengaksesan dan tidak terjadi pengisian oleh data lain.
Paragraf di atas merupakan gambaran tentang manajemen memori sederhana. Jika rak adalah memori maka slot adalah segmen memori. Besar kecilnya ukuran slot menandakan jenis tipe data. Misal ada tipe data integer dengan ukuran 2 byte, tipe data float 4 byte dan tipe data char memiliki besar 1 byte. Sedangkan label pada slot adalah analogi nama variabel dalam pemrograman. Sehingga biasanya dalam sebuah program diawali dengan penulisan nama-nama variabel yang akan dipakai beserta jenis tipe datanya. Ini biasanya dikenal dengan istilah deklarasi variabel, yang akan diterjemahkan oleh compiler sebagai langkah untuk menyiapkan/ booking memori sebelum digunakan/ diproses lebih lanjut oleh program.
Semoga bermanfaat :)
Subscribe to:
Posts (Atom)